Jendela casement menggunakan grendel Rambucis


Menggunakan grendel Rambucis dan engsel casement



Grendel rambucis dan engsel casement merupakan jenis grendel dan engsel yang agak jarang dipakai secara konvensional, meskipun demikian jenis grendel dan engsel ini sekarang semakin marak. Dalam artikel ini dijelaskan fungsi dan cara kerja grendel dan engsel jenis ini seperti yang kami terapkan di proyek astudio. 

Rambucis adalah grendel yang berfungsi ganda sebagai pegangan dan sekaligus engsel dalam satu benda. Bila biasanya terdapat dua jenis yaitu grendel tersendiri dan pegangan tersendiri, maka ini dalam satu rambucis saja. 
Cara memutar tuas rambucis untuk memutar penguncinya. 
Tuas diputar sekaligus untuk mendorong daun jendela keluar. 
Mendorong daun jendela dengan rambucis. 
Pada posisi ini rambucis berada dibawah daun jendela. Cara kerjanya sama yaitu memutar tuasnya lalu dibuka. 
Membuka jendela dengan mendorong tuas rambucis. 
Jendela dengan engsel casement. 
Engsel casement berbeda dari engsel biasa yang biasanya berada di bagian yang menempel pada kusen, maka dalam engsel casement tidak dibagian yang menempel tapi pada sisi-sisi lainnya. Engsel casement berfungsi ganda yaitu sebagai engsel dan juga sebagai penahan daun jendela. Fungsi penahan engsel casement ini lebih baik karena fleksibel, kita bisa membuka daun jendela selebar yang diinginkan. 
Terlihat dari jarak dekat, bahwa engsel jenis ini membuka sekaligus menahan beban daun jendela, sehingga dibandingkan engsel dan penahan daun jendela biasa, lebih efisien. 

Sumber info: astudioarchitect.com:

Proses Pembuatan Kaca


Pernahkah anda tahu bagaimana proses pembuatan kaca sehingga hal tersebut dapat kita manfaatkan sekarang ? Khususnya untuk kaca datar maka ada beberapa proses yang dilakukan agar bisa nampak seperti sekarang ini. Pengerjaannya sama seperti kaca lengkung

yang saat ini kita manfaatkan untuk kaca mobil, etalase dan kaca lengkung rumah. Ternyata proses pembuatan kaca dari awal hingga akhir tidak semudah hasil yang telah kita lihat, namun ada beberapa tahap yang harus dilalui hingga berbentuk seperti sekarang ini.

Kaca dibuat dengan mencampur pasir dengan abu soda dan kapur atau dengan oksida timah. Bangsa Mesir kuno dianggap sebagai orang-orang pertama yang membuat kaca. Di alam juga ada bahan pembuat kaca, gambarnya seperti ini :

Tiga bahan dasar dicampur dengan cullet (pecahan kaca), dolomite dan saltcake, kemudian dilelehkan dalam tungku pembakaran. Panas sangat tinggi membuat bahan-bahan itu menyatu dan mencair, lalu keluar tungku dan mengalir ke sebuah ruang yang terapung. Disini, kaca mengapung di atas lelehan timah. Setelah agak mendingin, kaca dialirkan ke pipa air yang dingin. Pendinginan lebih lanjut terjadi dengan penyemprotan air pada kaca yang juga berfungsi memperkuatnya. Bila kaca sudah benar-benar dingin, baru dipotong sesuai kebutuhan.

Tips memasang kaca frameless

Sekarang ini, hampir di setiap rumah masa kini dengan desain modern minimalis menerapkan konsep kaca tanpa bingkai atau frameless. Selain praktis dan efisien, juga memberi kesan clean.

Dengan tak lagi memberi bingkai, ada unsur penghematan yang cukup besar dalam biaya pembangunan. Namun, jangan salah membuat dan memasangnya. Bisa-bisa boros, akibat kaca harus di bongkar pasang.

Cara praktis membuat kaca frameless agar mudah dicopot pasang adalah dengan membuat pegangan berupa "got" atau cerukan pada dua sisi bidang yang panjang. Untuk sisi yang pendek cukup di tempel pada dinding dan diberi sealant.
Sebagai contoh, jika lubang jendela berukuran 30 cm x 60 cm dengan posisis horisontal, pegangan hanya dibuat di bagian atas dan bawah pada sisi yang panjang. Kaca yang digunakan untuk lubang jendela itu berukuran 31 cm x 59 cm. Asumsinya, bagian atas dan bawah kaca hanya 1/2 cm yang masuk ke dalam cerukan dinding, sedang dua sisi di kiri dan kanan diberi sealant. Cara ini sekaligus untuk memberi ruang gerak pada saat kaca memuai.

Agar lebih jelas, berikut cara pengerjaan untuk kaca mati berbentuk horizontal.

    Siapkan bidang lubang yang akan ditempatkan kaca
    Buat cerukan pada dinding bagian atas dan bawah kaca sedalam dan selebar 1,5 cm
    Beri sedikit perkuatan dengan adukan semen pada dasar cerukan untuk pegangan lis "U". Dapat pula dengan memaku lis "U" ke dalam cerukan agar lis terpegang kuat.
    Tempatkan lis aluminimum berbentuk "U" dengan ukuran 1 cm pada kedua cerukan itu.
    Berikan sealant sepanjang bagian atas dan bawah cerukan dari lis aluminium itu. Lalu, masukkan kaca dengan posisi miring.
    Berikan sealant pada sisi kaca bagian atas dan bawah yang tertanam pada cerukan agar kaca tertanam rapat.
    Tutup celah yang terbentuk pada sisi ukung kaca bagian kiri dan kanan dengan sealant.
    Bersihkan kaca dengan koran basah. Kaca pun siap terpasang dengan kuat.

Yang perlu Anda tahu!!

    Cerukan hanya dibuat pada bidang sisi lubang jendela yang panjang saja; bukan sisi yang pendek atau yang lebar. Jika kaca mati itu berbentuk vertikal, cerukan dibuat hanya pada dinding bagian kiri dan kanan. Jika lubang jendela berbentuk horizontal, cerukan dibuat pada sisi atas dan bawah karena pada kedua sisi panjang itulah yang menjadi pegangan kaca.
    Untuk membuka atau mengganti kaca, Anda dapat mengupas sealant dari cerukan pada sisi panjang jendela. Kaca dilepas dengan posisi miring. Untuk pemasangan kaca kembali, sesuaikan dengan langkah yang dianjurkan untuk memasang atau menempatkan kaca yang baru.
    Perhatikan ukuran lis aluminium yang digunakan. Lis ukuran 1 cm hanya untuk kaca dengan tebal di bawah 5 mm. Kaca dengan tebal 8 mm ke atas, sebaiknya menggunakan lis mulai dari ukuran 2 cm. Ini agar proses memasukkan dan mengeluarkan kaca lebih mudah dan kaca dapat terpegang kuat.

Sumber: Majalah Idea